Karakter Peneliti dalam PTK

Manusia itu sebagai mahluk yang memiliki kemampuan yang lengkap dibanding dengan mahluk lainnya, yaitu kemampuan menghadapi situasi yang berbeda-beda dan ketidakmenentuan terhadap kondisi yang dihadapi. Seperti halnya kondisi-kondisi yang terjadi dalam kelas.

Dalam penelitian tindakan kelas, sebagai penelitian kualitatif memberikan peranan kepada penelitian sebagai satu-satunya instrumen yang dapat menghadapi kondisi yang berubah-ubah tersebut. Untuk itu, Lincoln dan Guba merinci karakter yang harus dimiliki seorang peneliti yang tidak lepas sebagai instrumen penelitian, sebagai berikut:
  1. Responsif
  2. Seorang peneliti harus capat tanggap terhadap berbagai petunjuk yang ditemui, baik bersifat perseorangan maupun bersifat lingkungan. Sifat responsif ini menunjukkan kesiapan peneliti terhadap situasi apapun dalam penelitian.
  3. Adaptif
  4. Dalam kondisi tertentu seorang peneliti harus mudah menyesuaikan dengan keadaan, misalnya menerima berbagai informasi terkait dengan proses yang terjadi pada tahap yang berbeda-beda dan berlangsung secara simultan.
  5. Menekankan aspek holistik
  6. Seorang peneliti harus mampu menempatkan dan menyimpulkan kejadian secara keseluruhan sebagai suatu kesatuan.
  7. Pengembangan berbasis pengetahuan
  8. Hanya manusia yang dapat sekaligus berpikir yang tidak diungkapkan (tacit knowledge) dalam menyusun proposisi, sementara sadar bahwa situasi yang dihadapi memerlukan lebih dari sekedar pengetahuan dan proposisi karena harus memahami apa yang dirasakan subjek yang diteliti, simpati, empati yang tidak diungkapkan, harapan yang tidak diucapkan, dan berbagai kebiasaan sehari-hari yang tidak pernah diperhatikan, yang justru menyumbangkan kedalaman dan kekayaan kepada penelitian.
  9. Memproses dengan segera
  10. Peneliti harus mampu memproses data dengan cepat, kemudian hasilnya digeneralisasi dan menguji hipotesis diajukan.
  11. Klarifikasi dan kesimpulan
  12. Peneliti juga harus memiliki kemampuan untuk mengklarifikasi hasil, membuat kesimpulan, refleksi diri, pembetulan, dan elaborasi secara cermat kepada subjek yang diteliti.
  13. Kesempatan eksplorasi
  14. Peneliti harus cermat dalam menggarap proses atau hasil dari subjek yang diteliti, hasil-hasil yang tidak berguna dapat diabaikan. Proses validitas dalam peneliti sangat diperlukan.

Dari rincian di atas, jelaslah betapa pentingnya peran peneliti dalam PTK, yang konsekwensinya peneliti harus memahami betul tugasnya dan mempersipkan diri untuk itu.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.