Konsep Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam dunia pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi. Hasil ini kemudian digunakan untuk menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.

Penelitian tindakan kelas menggabungkan kegiatan penelitian atau pengumpulan data dengan penggunaan hasil penelitian atau pengumpulan data. Kegiatan ini dilakukan secara timbal balik membentuk spiral: rencana – tindakan – pengamatan – dan refleksi.

Asumsi yang mendasari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah bahwa orang akan belajar dan mengembangkan pengetahuan:
  1. Pengalaman sendiri yang konkrit
  2. Melalui pengamatan dan refleksi dalam pengalaman tersebut
  3. Melalui pembentukan konsep abstrak dan generalisasi
  4. Dengan menguji impilkasi konsep dalam situasi baru
Menurut pandangan Pascamodern penelitian-penelitian biasa kurang memberikan sumbangan terhadap perbaikan praktik. Penelitian biasa memberikan saran-saran bagi perbaikan praktik pelaksanaan kurikulum dan pengajaran. Sedangkan, penelitian tindakan secara alamiah memberikan perbaikan-perbaikan langsung sesuai dengan kondisi dan situasi nyata. Lebih dari itu penelitian tindakan, mempunyai fungsi pengembangan nilai-nilai yang lebih luas. Menurut Stringer, ada empat nilai dasar yang dikembangkan melalaui penelitian tindakan, yaitu:
  1. Democratic, enabling participation of people
  2. Equitable, acknowledging people equality of worth
  3. Liberating, providing freedom from oppressive, debilitating conditions
  4. Enchancing, enabling the expression of peoples full human potential
Sedangkan menurut E. Mils, penelitian tindakan memiliki empat konsep, yaitu:
  1. Penelitian tindakan bersifat parsipatif dan demokrasi
  2. Penelitian tindakan responsif terhadap masalah-masalah sosial dan berlangsung dalam suatu konteks
  3. Penelitian tindakan membantu peneliti pelaksana (guru, dosen, dll) untuk menguji dan menjamin cara-cara pelaksanaan pekerjaan profesional sehari-hari
  4. Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian tindakan (dalam pendidikan) dapat memberikan kebebasan kepada siswa, guru, administrator, dan meningkatkan proses belajar, pengajaran dan penentuan kebijakan
Penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada pendekatan bagimana proses penelitian tindakan, dan kurang menekankan pada pandangan segi-segi filosofis. Penelitian ini bertolak dari beberapa asumsi, yaitu:
  1. Secara individual peneliti pelaksana memiliki otonomi dan dapat menentukan sifat penelitian yang akan dilakukan.
  2. Peneliti pelaksana memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kemampuan profesional
  3. Peneliti pelaksana akan terus menyempurnakan program yang direalisasikan pada pelaksanaan kegiatan sehari-hari
  4. Peneliti pelaksana sebagai penentu kebijakan akan memilih bidang fokus yang diteliti dan teknik pengumpulan data
  5. Peneliti pelaksana mengembangkan programnya berdasarkan temuan-temuan mereka sendiri.
Walaupun penelitian tindakan dalam dunia pendidikan diarahkan pada perbaikan program, desain, pelaksanaan program, metode, alat, bahan, dll. Akan tetapi, tujuan akhirnya adalah untuk kepentingan peserta didik, peserta didik yang berkualitas, lebih cakap, lebih terampil, lebih bermoral, dsb.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.