Analisis Validitas Tes Objektif

Pada tulisan sebelumnya tentang validitas sudah diposting, postingan yang membahas secara teori mengenai validitas sebuah alat evaluasi termasuk jika alat evaluasi tersebut adalah hasil tes atau soal.

Pada postingan kita kali akan membahas tentang cara menganalisis (menghitung) tingkat validitas tiap butir soal yang sebelumnya soal tersebut diperoleh data-datanya melalui proses uji coba, teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.
Validitas butir soal diartikan soal tersebut diujicoba untuk menentukan apakah butir-butir soal tersebut sahih digunakan atau tidak pada evaluasi yang sebenarnya
Langkah-langkah Validitas
Rumus yang digunakan dalam menentukan tingkat validitas butir soal tes objektif dapat menggunakan Korelasi Product Moment dengan Simpangan, secara matematis dituliskan:
Misalkan:
Anda memiliki 4 butir soal (variabel X: X1, X2, X3, dan X4), selanjutnya soal terebut diuji oleh 9 0rang atau responden. Hasil uji coba seperti di masukkan pada halaman kerja Microsoft Excel (lihat gambar)

Dengan menggunakan persamaan Korelasi Product Moment dengan Simpangan, kita menghitung validitas butir soal nomor 1 (X1), dengan langkah-langkah berikut ini:
  1. Hitung skor total jawaban benar tiap responden (variabel Y) 
  2. Hitung skor rata-rata butir soal nomor 1 (variabel X1)
  3. Hitung skor rata-rata semua responden (Skor rata-rata variabel Y)
  4. Hitung x1 untuk responden pertama dengan rumus =skor responden 1 - skor rata-rata butir soal nomor, selanjutnya dengan responden ke-2 sampai ke-9
  5. Hitung y dengan untuk responden pertama dengan rumus =skor responden 1 - skor rata-rata semua responden, selanjutnya dengan responden ke-2 sampai ke-9
  6. Hitung x1^2 (^=pangkat) untuk responden ke-1 sampai responden ke-9, kemudian jumlahkan hasilnya
  7. Hitung x1*y (*=kali) untuk responde ke-1 sampai responden ke-9, kemudian jumlahkan hasilnya
  8. Hitung y^2 (^=pangkat) untuk responden ke-1 sampai responden ke-9, kemudian jumlahkan hasilnya
  9. Kali hasil jumlah langkah 6 dan8
  10. Cari nilai akar dari langkah 9
  11. Terakhir, bagi langkah ke-7 dengan langkah 10
  12. Jika benar Anda memperoleh jawaban 0,8111
Lanjutkan mencari validitas untuk butir soal nomor 2 (X2), dan seterusnya. Dengan variabel Y tetap sebagai pembanding.

Di atas dijelaskan tentang cara uji validitas dengan menggunakan Korelasi Product Moment dengan Simpangan, dengan cara mencari variabel-variabel tertentu. Dengan rumus yang sama kita akan mencari nilai validitas atau bisa dikatakan membuktikan nilai validitas di atas dengan menggunakan fungsi PEARSON pada Microsoft Excel.

Bentuk umum Fungsi PEARSON

=PEARSON(Array1;Array2)

Keterangan:
Array1 disebut sebagai variabel X (sesuai butir soal: X1, X2, X3, dan X4)
Array2 disebut sebagai variabel Y (Skor total yang diperoleh responden)

Berikut langkah-langkah uji validitas dengan fungsi PEARSON pada soal butir 1 (X1), yaitu:
  1. Aktifkan cell dibagian bawah nilai rata-rata X1 atau sesudah jawaban validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan Simpangan (Untuk menempatkan jawaban nilai validitas dengan fungsi Pearson)
  2. Ketikkan rumus PEARSON: =PEARSON(B3:B11;F3:F11)
  3. Tekan Enter
  4. Muncul jawaban 0,8111 (Jawaban yang sama jika menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan Simpangan)
  5. Untuk butir 2, 3, dan 4 cukup mendrag nilai validitas butir soal nomor 1 dengan sebelumnya mengunci variabel Y (F3:F11) dengan menekan F4 sehingga hasilnya (=PEARSON(B3:B11;$F$3:$F$11)
  6. Selesai
Selanjutnya, jika nilai validitas diperoleh dengan 2 cara dan hasil yang sama (hanya sebagai pembuktian bahwa rumus Korelasi Product Moment dengan Simpangan sama dengan fungsi PEARSON pada Excel) maka perlu dilakukan konsultasi dengan kriteria-kriteria validitas [baca di sini].

Berdasarkan konsultasi nilai validitas yang diperoleh dengan kriteria-kriteria validitas, Anda bisa membuat kesimpulan terhadap butir-butir soal yang dianalisis, apakah soal tersebut valid atau tidak valid? atau valid tanpa perlu mengkoreksi butir soal tersebut, atau bisa jadi kriterianya rendah misalnya valid sedang sehingga perlu dikoreksi soalnya dan setelah itu baru dikatakan valid.

tes

6 komentar

Anonim mengatakan...

trims atas infonya... sangat berharga

Unknown mengatakan...

Terima kasih ya atas ilmunya

tes mengatakan...

Ok, terimakasih

Unknown mengatakan...

Maksih atas infox..

tes mengatakan...

Ok, thanks

Unknown mengatakan...

Mas ishaq mau nanya, setelah uji validitas dengan cara di atas apakah boleh menggunakan analisis varians satu arah dengan menjumlahkan item item seperti contoh di atas mas ?

Diberdayakan oleh Blogger.