Modifikasi Model Pengembangan [Tahap Pengembangan]

Pada tulisan sebelumnya tentang modifikasi model pengembangan, yang diberi nama Tahap Identifikasi yang dilaksanakan sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian dan pengembangan (Research and depelovment) Pada tahap identifikasi (baca) dilakukan analisis-analisis masalah dan analisis kebutuhan sebagai dasar melakukan penelitian dan pengembangan, analisis-analisis tersebut berupa analisis proses pembelajaran dan analisis hasil belajar analisis ini disebut sebagai analisis awal, kemudian dilanjutkan melakukan analisis materi pembelajaran yang berupa analisis isi (content pelajaran) dan tujuan dari pelaksanaan pembelajaran, analisis selanjutnya yang dilakukan adalah analisis kebutuhan terkait dengan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti analisis peserta didik (siswa atau mahasiswa) analisis yang dilakukan berupa analisis pengetahuan awal, motivasi dan minat peserta didik, analisis sarana pembelajaran berbasis TIK, serta analisis perkembangan TIK itu sendiri, yang dapat berupa analisis infrastruktur, aplikasi dan sumber daya manusia (kemampuan guru) dalam TIK.

Hasil pada tahap identifikasi (analisis masalah dan kebutuhan), merupakan pondasi awal dalam melakukan penelitian dan pengembangan, Hasil kelima analisis ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam melakukan pengembangan perangkat, pertimbangan tersebut dapat berupa alternatif pendekatan, metode dan strategi, perangkat pembelajaran, dan perangkat penilaian yang akan digunakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan sistem pembelajaran berbasis TIK.

Selanjutnya, pada tahap pengembangan (tahap kedua) ini diawali dengan tahap perancangan perangkat pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan tahap uji validitas, simulasi dan diakhiri dengan kegiatan uji coba lapangan terhadap hasil perancangan perangkat pembelajaran. Hasil modifikasi tahap pengembangan ini merupakan adopsi dari tahap perancangan dan tahap pengembangan yang dilakukan oleh Thiagarajan, dkk. dalam model pengembangan 4-D. Gambar hasil modifikasi pada tahap pengembangan, seperti di bawah ini.

Namun dalam tahap pengembangan hasil modifikasi menggabungkan dua tahap (perancangan dan pengembangan) yang dilakukan oleh Thiagarajan, dkk. penggabungan 2 (dua) tahap ini dalam 1 (satu) tahap yaitu tahap pengembangan, karena dua tahap ini merupakan sebuah kegiatan atau proses yang sama-sama bertujuan menghasilkan sebuah produk pengembangan, yang diawali produk awal yang kemudian melalui tahap-tahap pengujian menghasilkan produk siap untuk disosialisasikan secara terbatas.

Berikut penjelasan langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pengembangan:
  1. Tahap perancangan
  2. Tahap ini merupakan tahap perancangan sistem pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan baik dalam kelas maupun di luar kelas dengan mempertimbangkan hasil analisis-analisis pada tahap identifikasi, tentang pendekatan, strategi dan metode penyampaian materi pembelajaran. Tahap perancangan produk awal dapat berupa model pembelajaran, buku, media pembelajaran, dan perangkat penilaian pembelajaran. Hasil rancangan awal ini dinamakan sebagai produk draft I.
  3. Tahap uji validitas
  4. Hasil rancangan awal sistem atau perangkat pembelajaran yang merupakan (draft I) kemudian diuji validasi oleh pakar yang sesuai dengan spesifikasi hasil rancangan awal produk. Uji validasi dapat berupa telaah materi, logika, atau pengalaman terhadap hasil rancangan awal, hasil uji validasi kemudian dianalisisi tingkat kesahihannya. Selain validator memberikan penilaian terhadap format penilaian yang telah disediakan peneliti, validator juga dapat memberikan catatan atau saran terhadap hasil rancangan perangkat pembelajaran. Hasil analisis validasi yang menunjukkan tingkat kesahihan yang baik dinamakan draft II.
  5. Simulasi
  6. Hasil rancangan awal yang telah dinalisis kesahihannya merupakan produk yang siap untuk diuji coba pada kelas mahasiswa. Namun, hasil rancangan merupakan produk baru baik ditinjau dalam sistem pembelajaran yang akan digunakan maupun pada perangkat pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, simulasi diperlukan untuk memperkenalkan hasil rancangan tersebut sebagai suatu upaya yang bertujuan untuk membiasakan subjek (mahasiswa) dengan kondisi pembelajaran yang berbeda atau penggunaan produk hasil rancangan yang berbeda, sedangkan kegunaan bagi peneliti adalah untuk meminimalisir permasalahan yang mungkin dapat terjadi selama proses pembelajaran pada tahap uji coba.
  7. Uji coba
  8. Uji coba dilakukan setelah kegiatan simulasi dilakukan, hasil uji coba digunakan untuk merevisi hasil pengembangan perangkat pembelajaran, kegiatan dapat dilakukan sebanyak 2 kali, ditiap akhir kegiatan uji coba diadakan analisis dan revisi terhadap hasil pengembangan yang dilakukan.Pelaksanaan uji coba yang berulang kali akan memberikan hasil uji coba produk yang lebih baik dan memberikan hasil yang meyakinkan. Hasil pelaksanaan uji coba I menghasilkan draf III, hasil ini kemudian diuji coba lagi pada tahap II yang hasilnya merupakan draf IV, jika uji coba I subjeknya 1 (satu) kelas maka pada uji coba II menggunakan subjek dengan 2 (dua) kelas. Namun, dalam penelitian tesis dengan mempertimbangkan tenaga, biaya dan waktu dapat menggunakan subjek yang sama.
Bersambung...

Sumber: Tesis, Desain Pengembangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Mata Kuliah Aplikasi Komputer. Oleh Ishaq Madeamin [2010, 29-32]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.