Reliabilitas Instrumen Tes (Bag. 2)

Tulisan sebelumnya tentang Reliabilitas Instrumen Tes (Bag. 1) berisi tentang reliabilitas pada instrumen tes jenis objektif pada tulisan terakhir ini akan dibahas tentang instrumen jenis uraian dan afektif.

Reliabilitas Instrumen Tes Uraian
Menilai realibilitas soa tes uraian tidak hanya dengan menentukan “benar” atau “salah” seperti tes objektif. Butir soal uraian menghendaki gradualisasi penilaian, hal ini dilakukan bobot penilaian setiap butir soal tidak sama.

Dalam melakukan analisis menentukan tingkat realibitas tes uraian secara keseluruhan juga dilakukan analisis tiap butir soal, rumus yang digunakan:
Keterangan:





Sedangkan, untuk mencari nilai varians (item maupun total) dapat menggunakan persamaan berikut ini:
Reliabilitas Instrumen Afektif
Menilai realibilitas soal tes afektif dapat dilkukan dengan cara yang sama dengan menentukan reliabilitas tes uraian, dengan persamaan:
Jika pada tes uraian n adalah jumlah subjek yang memberikan jawaban, maka pada tes afektif n adalah jumlah belahan. Jadi dalam menganalisis tes afektif, maka salah satu cara adalah mengelompokkan tanggapan (sikap) subjek. Misalkan 30 nomor skala sikap, jumlah belahan ada 3 maka tiap belahan memiliki 10 nomor, kemudian skor masing-masing nomor dijumlahkan pada tiap belahan.

Nilai hasil analisis validitas kemudian dicocokkan dengan kriteria reliabilitas, berikut ini kriteria validitas yang dikemukakan oleh Gerson, dkk.

Koefisien validitas
Kriteria
>= 0,80 Relibilitas Tinggi
0,40 - < 0,80 Relibilitas Sedang
< 0,40 Relibilitas Rendah


Diolah dari berbagai sumber

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.