Uji Validitas dengan Fungsi Correl

Pada tulisan sebelum ini terdapat sebuah tulisan dengan pokok bahasan yang sama dengan judul di atas, yaitu uji validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (baca!). Namun, pada tulisan ini kita akan membahas cara uji validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Point Biserial atau dalam Microsoft Excel disebut dengan Fungsi CORREL.

Penggunaaan rumus Korelasi Point Biserial banyak diaplikasi untuk menguji valid sebuah hasil uji coba tes (instrumen) hasil belajar dalam hal ini soal pilihan ganda. Dalam bentuk jawaban benar = 1, dan salah = 0.

Uji validitas dengan rumus Korelasi Point Biserial, secara umum:
Rumus Korelasi Point Biserial di atas jika dengan menggunakan Microsoft Excel adalah dengan menggunakan fungsi CORREL, dengan bentuk:
=CORREL(Array;Array2)
Keterangan:
Array1:Range untuk item soal (tiap butir soal)
Array2:Range untuk skor total

Sebagai contoh, kita analisis data-data hasil uji coba soal berikut ini

Jika dengan menggunakan rumus Korelasi Point Biserial, maka kita akan menghitung secara manual berdasarkan rumus, untuk itu pada Microsoft Excel tabel di atas kita lengkapi dengan cara:
  1. N adalah jumlah skor jawaban benar tiap butir soal ke- (misal N1=4, N2=3, ...N5=6)
  2. p adalah proporsi subjek yang menjawab benar tiap butir soal atau jumlah jawaban benar pada butir ke.. di bagi jumlah siswa (misal p1= 4/5 = 0,8, p2= 0,4, p3= 0,6, dst)
  3. q adalah 1 - p (misal q1= 1 - 0,8 = 0,2, q2= 0,6, q3= 0,4, dst)
  4. Selanjutnya menghitung Mp, dengan cara: 
    • Misal untuk butir soal ke-1:
      Jumlah yang menjawab butir soal ke-1 ada 4 siswa (No: 1,2,3,dan 5) dengan skor masing-masing adalah 5+4+3+2=14 (tidak dihitung skor yang diperoleh siswa ke-4)
      Jadi Nilai Mp1= 14/4= 3,5.
    • Dengan cara yang sama diperoleh: Mp2= 4,5, Mp3= 4,0, Mp4= 5, Mp6= 2.
  5. Mt adalah rata-rata skor toatl, dihitung dengan menggunakan rumus:
    Berdasarkan data diperoleh: 5+4+3+2+2 = 16, dan N = 5,  sehingga Mt = 16/5 =3,2
  6. Selanjutnya menghitung simpangan baku dengan persamaan:
    Dengan persamaan tersebut, diperoleh simpangan baku sebesar 1,17, selengkapnya:

  7. Dengan perhitungan pada langkah 1-6, maka pada tabel di Microsoft Excel secara lengkap datanya sebagai berikut:
  8. Langkah terakhir adalah menentukan nilai uji validitas dengan menggunakan rumus Koefisien Point Biserial. Dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh rpbis (butir1)= 0,51, butir2= 0,91, butir3= 0,84, butir4= 0,77, butir5=error, butir6= -0,5.
  9. Selesai.
Jika Anda telah memahami langkah-langkah di atas untuk menentukan hasil uji validitas dengan rumus Koefisien Point Biserial, maka langkah selanjutnya adalah memahami langkah cepat untuk mengetahui hasil uji validitas dengan menggunakan fungsi CORREL, tentunya hasil ujinya sama antara rumus yang digunakan Koefisien Point Biserial dengan menggunakan Fungsi CORREL.

Secara umum, Fungsi CORREL =CORREL(Array1;Array2)

Berikut ini langkah-langkah dengan menggunakan Fungsi CORREL, yaitu:


  1. Arahkan kursor pada cell B8 (sesuaikan cell kerja Anda)
  2. Masukkan Fungsi CORREL, jika sesuai cell gambar di atas, maka fungsinya adalah: =CORREL(B3:B7;H3:H7) karena Array2 (H3:H7) adalah cell tetap maka dapat dikunci dengan menekan F4 dikeyboar, sehingga fungsinya menjadi: =CORREL(B3:B7;$H$3:$H$7)
  3. Tekan enter, diperoleh hasil 0,51. (sama dengan menggunakan rumus Koefisien Point Biserial.
  4. Kopi jawaban butir soal 1, untuk butir ke-2,3, s/d 6. 
  5. Bandingkan jawaban yang diperoleh antara rumus yang digunakan, selesai.
Selanjutnya, jika nilai validitas diperoleh dengan 2 cara dan hasil yang sama (hanya sebagai pembuktian bahwa rumus Korelasi Point Biserial sama  dengan fungsi CORREL pada Excel) maka perlu dilakukan konsultasi dengan kriteria-kriteria validitas [baca di sini!]

Semoga bermanfaat.

19 komentar

Unknown mengatakan...

terima kasih..... alhamdulillah artikel anda sangat membantu. saya tadi pusing banget saat sedang menghitung validitas dan reliabilitas. sekarang jadi senyum dech setelah baca artikel anda. izin ya buat link ke artikel anda ini dari blog saya....n.n

tes mengatakan...

Sama-sama, yang penting semuanya senang

Unknown mengatakan...

iyaa terima kasih, nyari yang simpel bgni dan bagus.g ribet...

tes mengatakan...

Ok, thanks

Unknown mengatakan...

bisa minta contoh excelnya pak?

tes mengatakan...

Sudah tidak sy temukan file di atas. Tapi, dengan cara memasukkan data di atas lalu mengikuti prosedur seperti yang dituliskan. Maka dengan waktu yang tidak terlalu lama Pheter P dapat temukan hasilnya. Thanks

Tri Kusnanto mengatakan...

Ma kasih informasinya Mas.......sangat membantu banget

tes mengatakan...

Ok Mas, terimakasih

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

mas saya mau tanya kalo untuk pembuatan kisi - kisi instrumen itu di gunakan untuk khusus angket atau khusus soal pilihan ganda terimakasih

R AGNES C mengatakan...

saya blm ngerti, saya bisa minta bimbingan by online ga?
untuk urusan skripsi

085920740546

tes mengatakan...

Contoh di atas untuk analisis butir soal dalam bentuk pilihan ganda

tes mengatakan...

Silahkan manfaatkan semua hal yang bisa mendukung

Unknown mengatakan...

afan sebelumnya. saya mau bertanya. apakah nomor butir instrumennya selalu 1 0 1 0 begitu pak? bagaaimana kalau ada juga yang 4 3 4 5 4 2 3 bgtu. nda ada 0 di nomor butir instrumennya. berarti nanti Mpnya semuanya sama dong? mohn penjelasannya pak. terimakash sebelumnya.

Unknown mengatakan...

untuk perumusan (=correl) itu seperti apa ya? kalau analisis ini untuk butir soal PG apakah seharusnya menggunakan rank spearmen? karena datanya kan ordinal.

Unknown mengatakan...

Saya mau nanya , kalo yg sigma skor total 58 itu dari mana ?

Unknown mengatakan...

Saya mau nanya , kalo yg sigma skor total 58 itu dari mana ?

Unknown mengatakan...

Apakah cara di atas sama juga untuk korelasi Biserial?

tes mengatakan...

58 itu dari jumlah 25+16+9+4+4 = 58

Diberdayakan oleh Blogger.