Validitas dengan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar

Menentukan validitas suatu alat instrumen tentunya kita perlu menghitung korelasi antara skor yang diperoleh (hasil ujicoba) dengan skor yang diperoleh melalui alat ukur lain yang telah dibakukan atau diasumsikan memiliki validitas tinggi.

Pehitungan validitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai rumus (baca!), penjelasan-penjelasan berikut ini kita akan membahas tentang cara uji validitas sebuah instrumen dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar. Bagi yang yang menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan Simpangan (baca: di sini).

A. Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar
Secara umum rumus Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, adalah:
Sebagai contoh, kita telah menguji coba instrumen tes hasil belajar (yang akan digunakan dalam penelitian), lalu kita ingin menganalisis tingkat validitasnya, tentunya untuk mengukur tingkat validitasnya diperlukan instrumen pembanding. Sebagai instrumen pembanding dapat diambil dari berbagai skor hasil belajar lainnya. 

Pada tabel di bawah ini, diperoleh skor rata-rata tes formatif (alat pembanding, X) dengan skor dari hasil uji coba (Y).

Dengan menggunakan fasilitas Excel dan sesuai tuntunan rumus Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, kita lengkapi pehitungannya pada tabel seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini:
Berdasarkan data-data hasil perhitungan berdasarkan variabel-variabel tersebut, selanjutnya perhitungan berdasarkan rumus Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, diperoleh:
Koefisien validitas diperoleh (rxy) = 0,77. Nilai koefisien validitas 0,77 ditafsirkan validitas tinggi. 

B. Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, menggunakan Fungsi Excel
Teknik validitas berikut ini akan menjelaskan tentang cara menguji valid dengan menggunakan fungsi pada Microsoft excel, fungsi yang dapat digunakan adalah Fungsi Pearson atau Fungsi Correl

Bentuk umum Fungsi Pearson:
=Pearson(Array1,Array2)
Bentuk umum Fungsi Correl:
=Correl(Array1,Array2)

Catatan:
Array1: seluruh data pada kolom Y (hasil ujicoba atau data yang ingin dicari nilai koefisien validitasnya.
Array2: seluruh data pada kolom X atau data pembanding.

Contoh pada gambar di bawah ini menggunakan Fungsi Pearson

dengan persamaan excelnya =Pearson(D3:D17;C3:C17) [enter]
Sehingga diperoleh hasil =0,77, hasil ini sama dengan data hasil perhitungan jika kita menggunakan rumus manual dari Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar.

Sekian, semoga bermanfaat


2 komentar

Unknown mengatakan...

Cukup pusing dengan yang ini

Unknown mengatakan...

Gan mau tanya kalo nilainya lebih dari satu itu gmana ya nilai yang jumlahkan jumlahnya 1,67
Kira-kira itu apanya ya yg salah, biasanya kan 0, sekian gt kan sdangkan yang saya hslnya sgtu

Diberdayakan oleh Blogger.