Media Sosial Mengubah Tren Membaca Berita
Hadirnya sosial media juga ikut mengubah tatanan jurnalistik di Indonesia. Bila dulu orang gemar membaca buku dan media cetak untuk memperoleh informasi, maka tren itu berubah seiring kian mudahnya mendapatkan berita di internet.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jumlah oplah di berbagai media cetak yang semakin menurun. Sementara, minat membaca masyarakat terhadap media online yang dipicu sosial media justru semakin meningkat.
"Orang-orang saat ini lebih memilih untuk membaca sebuah informasi melalui media sosial, seperti Twitter dan Facebook ketimbang koran dan sebagainya," ucap Arifin Asydhad, Pemimpin Redaksi detikcom dalam acara PR Corner di kampus London School, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Pergeseran tren tersebut tak lain karena perkembangan teknologi yang tumbuh semakin pesat di Indonesia. "Masyarakat saat ini lebih banyak berinteraksi dengan gadgetnya ketimbang membaca. Karena semua informasi kini telah tersedia di dunia maya," lanjut Arifin.
Menurut Nukman Luthfie, Social Media Expert, pergeseran tren membaca media juga disebabkan oleh perubahaan kebiasaan masyarakat Indonesia itu sendiri.
"Indonesia menjadi negara kedua terbesar menggunakan SMS di Asia setelah Filipina. Ini artinya masyarakat kita lebih gemar cuap-cuap ketimbang membaca," papar Nukman yang turut menjadi narasumber dalam acara ini.
sumber: detik.com
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jumlah oplah di berbagai media cetak yang semakin menurun. Sementara, minat membaca masyarakat terhadap media online yang dipicu sosial media justru semakin meningkat.
"Orang-orang saat ini lebih memilih untuk membaca sebuah informasi melalui media sosial, seperti Twitter dan Facebook ketimbang koran dan sebagainya," ucap Arifin Asydhad, Pemimpin Redaksi detikcom dalam acara PR Corner di kampus London School, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Pergeseran tren tersebut tak lain karena perkembangan teknologi yang tumbuh semakin pesat di Indonesia. "Masyarakat saat ini lebih banyak berinteraksi dengan gadgetnya ketimbang membaca. Karena semua informasi kini telah tersedia di dunia maya," lanjut Arifin.
Menurut Nukman Luthfie, Social Media Expert, pergeseran tren membaca media juga disebabkan oleh perubahaan kebiasaan masyarakat Indonesia itu sendiri.
"Indonesia menjadi negara kedua terbesar menggunakan SMS di Asia setelah Filipina. Ini artinya masyarakat kita lebih gemar cuap-cuap ketimbang membaca," papar Nukman yang turut menjadi narasumber dalam acara ini.
sumber: detik.com
Leave a Comment