Team Teching | bagian 1
1. Pengantar
Kecenderungan kita selama ini dalam pembelajaran yang digunakan pada semua jenjang pendidikan dilakukan secara individu. Hampir semua dilakukan sendiri-sendiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penilaian pembelajaran peserta didik.
Kemudian kita diperhadapkan pada penerapan kurikulum 2013, yang pada akhirnya kita tersentak dan sadar akan banyaknya perubahan yang mesti kita lakukan dan kemudian ini adalah masalah umum terkait dengan penerapan kurikulum 2013, seperti yang diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKMP3), Agnes Tuti Rumiati, dalam Dialog dan Konsultasi Nasional terkait Kurikulum 2013. Dia menyebut, terdapat banyak hal yang belum dipahami tenaga pendidik terkait kurikulum 2013, antara lain:
2. Pengertian Team Teaching
Team Teaching menurut Quin dam Kamter (1984) mendefinisikan pengajaran tim sebagai “simply team works between two qualitied instructors who together make prensentarions to an audience” [Pengajaran tim sebagai kerja tim sederhana antara dua orang pengajar yang berkualifikasi yang membuat presentasi untuk peserta didik].
Sedangkan menurut Karin Goetz menyebutnya sebagai “as a group of two or more teachers working together to plan, conduct and evaluate the learning activities for the sama group of learners” [Pengajaran tim adalah pembelajaran yang dilaksanakan satu kelompok guru. Dalam pembelajaran ini sekelompok guru melakukan kerja sama dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil pembelajara terhadap kelompok peserta didik yang sama].
Dari pendapat di atas dapat dimaknai bahwa pembelajaran tim adalah pembelajaran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang guru, dimana satu sama lain saling melengkapi untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan pembelajaran pada siswa dan suasana kelas akan lebih terkontrol. Hal disebabkan karena setiap guru melaksanakan tugasnya masing-masing. Jika salah satu guru melakukan kesalahan dalam menyampaikan materi atau ada sesuatu yang kurang dalam menjelaskan materi maka guru yang lain dapat membenarkan kesalahan atau menambahkan kekurangan tersebut. Bahkan diakhir setiap periode pembelajaran dapat melakukan kegiatan refleksi terhadap kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang telah berlangsung.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran tim dapat dikelompokkan pada 2 model, yaitu:
Kecenderungan kita selama ini dalam pembelajaran yang digunakan pada semua jenjang pendidikan dilakukan secara individu. Hampir semua dilakukan sendiri-sendiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penilaian pembelajaran peserta didik.
Kemudian kita diperhadapkan pada penerapan kurikulum 2013, yang pada akhirnya kita tersentak dan sadar akan banyaknya perubahan yang mesti kita lakukan dan kemudian ini adalah masalah umum terkait dengan penerapan kurikulum 2013, seperti yang diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKMP3), Agnes Tuti Rumiati, dalam Dialog dan Konsultasi Nasional terkait Kurikulum 2013. Dia menyebut, terdapat banyak hal yang belum dipahami tenaga pendidik terkait kurikulum 2013, antara lain:
- Proses penilaian yang dianggap rumit, banyak yang belum paham dalam memberikan penilaian dalam implementasi kurikulum 2013
- Para guru masih kesulitan menerapkan scientific approach dalam kegiatan belajar mengajar, yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring.
- Membuat siswa aktif, sebab, dalam kurikulum 2013, guru harus pintar menjadi fasilitator agar siswa bertanya
2. Pengertian Team Teaching
Team Teaching menurut Quin dam Kamter (1984) mendefinisikan pengajaran tim sebagai “simply team works between two qualitied instructors who together make prensentarions to an audience” [Pengajaran tim sebagai kerja tim sederhana antara dua orang pengajar yang berkualifikasi yang membuat presentasi untuk peserta didik].
Sedangkan menurut Karin Goetz menyebutnya sebagai “as a group of two or more teachers working together to plan, conduct and evaluate the learning activities for the sama group of learners” [Pengajaran tim adalah pembelajaran yang dilaksanakan satu kelompok guru. Dalam pembelajaran ini sekelompok guru melakukan kerja sama dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil pembelajara terhadap kelompok peserta didik yang sama].
Dari pendapat di atas dapat dimaknai bahwa pembelajaran tim adalah pembelajaran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang guru, dimana satu sama lain saling melengkapi untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan pembelajaran pada siswa dan suasana kelas akan lebih terkontrol. Hal disebabkan karena setiap guru melaksanakan tugasnya masing-masing. Jika salah satu guru melakukan kesalahan dalam menyampaikan materi atau ada sesuatu yang kurang dalam menjelaskan materi maka guru yang lain dapat membenarkan kesalahan atau menambahkan kekurangan tersebut. Bahkan diakhir setiap periode pembelajaran dapat melakukan kegiatan refleksi terhadap kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang telah berlangsung.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran tim dapat dikelompokkan pada 2 model, yaitu:
- Dua guru atau lebih mengajar pada waktu, peserta didik dan kelas yang sama
- Dua guru atau lebih mengajar pada peserta didik dan kelas yang sama, namun waktu mengajar yang berbeda.
Tulisan selanjutnya menyusul Team Teaching | bagian 2
Leave a Comment