Teori Gestalt tentang Pembelajaran
Salah satu model pembelajaran secara teoritis yang dikemukakan oleh Joce & Weil adalah model interaksi sosial, model interaksi sosial didasari oleh teori Gestalt (Field Theory) yang menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (silahkan baca: Pengetian Model Pembelajaran)
Pokok pandangan Gestalt adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan, artinya suatu objek atau peristiwa dipandang secara keseluruhan (Gestalt) dan bukan dipandang secara terpisah-pisah atau bagian-bagiannya.
Teori Pembelajaran Gestalt pertama kali dirintis oleh Max Wertheimer, Kurt Koffka, dan W. Kohler (1912) melalui sebuah eksperimen dengan memproyeksikan titik-titik cahaya. Teori Gestalt memiliki kecenderungan atau berupaya untuk mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian yang kecil.
Berikut ini penerapan teori Gestalt dalam pembelajaran:
Pokok pandangan Gestalt adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan, artinya suatu objek atau peristiwa dipandang secara keseluruhan (Gestalt) dan bukan dipandang secara terpisah-pisah atau bagian-bagiannya.
Penggunaan pola warna dan arah panah membuat otak mengelompokkan kotak merah terpisah dari kotak biru, walaupun sebenarnya memiliki bentuk identik |
Teori Pembelajaran Gestalt pertama kali dirintis oleh Max Wertheimer, Kurt Koffka, dan W. Kohler (1912) melalui sebuah eksperimen dengan memproyeksikan titik-titik cahaya. Teori Gestalt memiliki kecenderungan atau berupaya untuk mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian yang kecil.
Berikut ini penerapan teori Gestalt dalam pembelajaran:
- Pengalaman atau Wawasan, dalam proses pembelajaran siswa dianggap memiliki wawasan atau pengalaman, sehingga siswa mampu mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek pembelajaran. Untuk itu, guru hendaknya mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan pengalaman dan wawasannya.
- Pembelajaran yang Bermakna, perbedaan unsur-unsur yang terkait dalam suatu objek akan menunjang pembentukan pemahaman dalam proses pembelajaran.
- Perilaku, perilaku berkaitan dengan Stimulus - Respon (SR) yang mengarah pada suatu tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran terjadi karena siswa memiliki harapan tertentu, oleh karena itu pembelajaran akan berhasil bila siswa mengetahui tujuan yang akan dicapai.
- Prinsip Ruang Hidup, perilaku siswa selalui terkait dengan lingkungan sekitarnya sehingga content materi ajar yang disampaikan hendaknya memiliki kaitan dengan situasi lingkungan di mana siswa berada (pembelajaran kontekstual)
Leave a Comment