Mahasiswa Harus Tanggap Iptek

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir menjadi dosen tamu pada Kuliah Umum yang berlangsung di Ruang Auditorium di Universitas Katolik Atma Jaya (Unika Atma Jaya) Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Kuliah umum ini mengajak mahasiswa untuk lebih membuka mata terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dengan terus mengeksplorasi riset tentang keanekaragaman hayati di Indonesia.

“Maka, melek terhadap Iptek menjadi salah satu kunci penting untuk bersaing. Persoalan besarnya, bagaimana mengubah lanskap ekonomi menjadi berorientasi kepada produksi berbasis keanekaragaman hayati. Intinya, kita tidak mungkin bersaing di semua lini, namun perlu merumuskan kekuatan kita dimana bisa menjadi pintu masuk dalam mata rantai industri regional ASEAN tersebut. Pemanfaatan keanekaragaman hayati akan menjadi kunci penting untuk bersaing,” jelas Rektor Unika Atma Jaya, A. Prasetyantoko.

Nasir mengungkapkan dalam acara yang mengambil tema “Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang melek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) untuk eksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia hingga berdaya saing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” tersebut bahwa saat ini menghasilkan SDM yang kompetitif dan inovatif menjadi salah satu tantangan tersendiri. Menurut dia, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak ada pembedaan dalam mengembangkan riset juga publikasi internasional.

“Salah satu isu terbesar memasuki MEA adalah kemampuan bersaing yang lemah. Padahal, negara ini memiliki keanekaragaman hayati yang begitu besar yang menjadi bahan dasar untuk bersaing,” ungkapnya.

MEA bukan lagi cita-cita apalagi mitos, melainkan realita. Rangsang terus SDM Indonesia demi wujudkan Mahasiswa lebih tanggap Iptek, lebih terampil, dan lebih siap untuk bersaing di MEA.

Sumber: Ristekdikti

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.